1.
Pengertian ASAP 8.0
ASAP atau AcceleratedSAP
merupakan metodologi manajemen proyek untuk mempercepat implementasi SAP pada
suatu perusahaan. SAP merupakan suatu perangkat lunak yang dikembangkan untuk
mendukung suatu organisasi agar dapat lebih efektif dan efisien dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya. Adapun ASAP 8.0 merupakan ASAP versi 8
yang kerangkanya yang lebih mutakhir dari pada ASAP 7.0. ASAP 8.0 memuat
panduan metodologi dengan deskripsi yang mendetail untuk setiap tugas termasuk
tanggung jawab yang harus dilakukan untuk menyelesaikan setiap tugas.
2. Fase
Implementasi
Metodologi dalam ASAP 8.0 terdiri
dari 6 fase implementasi. Berikut adalah input, proses, output dari keenam fase
tersebut, yaitu :
Fase-fase tersebut, yaitu :
1. Project Preparation
Tahap ini merupakan tahap inisial untuk mengawali metodologi ini. Umumnya
bermula setelah terjadi kesepakatan kerja sama dengan pelanggan.
a. Input : Kesepakatan kerja sama dengan
pelanggan
b. Process :
i.
Bertemu
dengan pelanggan untuk memahami tujuan project
ii.
Membuat
perencanaan awal dan persiapan untuk project (kick-off).
iii.
Memastikan
siapa saja stake-holder dalam project ini
iv.
Menentukan
siapa saja tim rekan dan tim customer
c. Output : Kesepakatan rencana batasan
dan cakupan project dan requirement sign-off
2. Scope Validation
Tahap ini bertujuan untuk mencapai
pemahaman umum tentang harapan bagaimana perusahaan menerapkan SAP untuk
mendukung proses bisnisnya.
a. Input : Kesepakatan batasan dan
cakupan project dan requirement sign-off
b. Process :
i.
Menganalisis
proses bisnis
1. Memahami tools yang sedang digunakan
perusahaan
2. Memahami proses yang digunakan untuk
kedepannya
ii.
Mendefinisikan
proses bisnis
1. Memahami kondisi as-is proses yang
sudah ada
2. Memahami to-be state yang diharapkan
iii.
Memahami
bagaimana mereka ingin menggunakan SAP yang akan diterapkan
c. Output : validasi/konfirmasi business
user atas cakupan dan kebutuhan yang
akan direalisasikan pada fase berikutnya. Di beberapa sumber lain dikatakan
pula output dari fase ini adalah business blueprint validation, Gap Resolution
Document, dan Data Migration Design.
3. Realization
Tujuan dari tahap ini adalah untuk
mengimplementasikan data, source code, hingga konfigurasi sistem pada proses
bisnis sebgaimana yang telah didefinisikan pada tahap Scope Validation.
a. Input : business blueprint validation
b. Process :
i.
Memengembangkan
progam, antar muka, dan/ sistem
ii.
Mengonfigurasi
sistem
iii.
Melakukan
trainning untuk function yang akan menggunakan sistem
iv.
Melakukan
Testing (unit testing, end to end/ integration testing, dan user acceptance
testing)
c. Output : dokumentasi testing
4. Final Preparation
Fase ini
bertujuan menuntaskan serangkaian aktivitas cut-over (pengujian teknis,
manajemen sistem, trainning, dan aktivitas lainnya) semua critical issue harus
sudah tertuntaskan pada fase ini agar dapat memfinalisasi kesiapan menuju fase
Go-live.
a. Input : dokumentasi testing
b. Process :
i.
Melakukan
training untuk function perusahaan yang akan menggunakan sistem
ii.
Project
Management
iii.
System
Management
iv.
Quality
Check
c. Output : environtment yang siap untuk
menjalankan bisnis pada live SAP system
5. Go-live Support
Fase ini
bertujuan untuk berpindah dari environtment berorientasi proyek (project
oriented), pre-production environtment ke operasi produksi langsung (live
production operation). Dalam fase ini pula dukungan berkelanjutan diberikan
kepada pengguna bisnis. Dukungan berkelanjutan diberikan untuk membantu
transisi proses bisnis perusahaan ke environtment/lingkungan baru.
a. Input : environtment yang siap untuk
menjalankan bisnis pada live SAP system
b. Process :
i.
Melakukan
setup data dan code pada production environtment
ii.
Memberikan
dukungan berkelanjutan pada pengguna bisnis
iii.
Melaukan
transisi proses bisnis perusahaan ke environtment baru
c. Output : panduan operasi, perlengkapan
pendukung produksi, dan project sign-off
6. Operate
Fase ini
bertujuan menyempurnakan segala standar, proses, dan prosedur yang telah
diterapkan sepanjang proyek. Hasil penyempurnaan tersebut diselaraskan dengan
kebutuhan operasi proses bisnis perusahaan.
a. Input : panduan operasi, perlengkapan
pendukung produksi, dan project sign-off
b. Process :
i.
User
sudah menggunakan sistem sistem
ii.
Melaukan
dukungan oleh tim IT
c.
Output
: pemastian operabilitias sistem
3. Sumber
·
TechTarget.
(2005, September). ASAP (AcceleratedSAP).
Diperoleh 23 September 2018, dari https://searchsap.techtarget.com/definition/ASAP
·
SAP.
(2014, 19 November). ASAP Methodology
Roadmaps and Phases. Diperoleh 23 September 2018, dari https://archive.sap.com/documents/docs/DOC-8032
·
ToughNickel.
(2018, 13 September). ASAP Methodology:
SAP Implementation Phases. Diperoleh 23 September 2018, dari https://toughnickel.com/business/ASAP-Methodology-SAP-Implementation-Phases
SAP EWM SOLUTION ARCHITECT. (2018). ASAP METHODOLOGY. Diperoleh 24 September
2018, dari http://www.ewmconsultant.com/ewm-services/ewm-asap-methodology